Senin, 25 Maret 2019

7 Perkataan Terakhir Yesus Di Kayu Salib


Yesus Kristus membuat tujuh pernyataan akhir pada akhir hidupnya di kayu salib. Berikut ini Tujuh Perkataan Salib dalam urutan kronologis.

Memaknai Jalan Salib


JALAN SALIB adalah salah satu devosi dalam Gereja Katolik. Kegiatan ini amat dianjurkan oleh Gereja, dan penyelenggaraannya sebaiknya selalu disesuaikan dengan masa-masa liturgi, bersumber pada dan mengarah kepada liturgi Jumat Agung. Oleh karena itu paling cocok kalau Jalan Salib dilaksanakan pada hari Jumat Agung, misalnya pagi hari, karena sore hari selalu dipakai untuk Liturgi Jumat Agung Agung 


             Devosi Jalan Salib baik dilaksanakan selama Masa Prapaskah, terutama setiap hari Jumat. Di luar Masa, Prapaskah, devosi ini dapat dilaksanakan misalnya dalam suatu ziarah, atau dalam suatu khalwat (pengasingan diri di tempat yg sunyi untuk untuk menenangkan pikiran dan beribadah). Tujuan utamanya adalah untuk mengenangkan peristiwa sengsara yang dialami-Nya. Kesengsaraan Yesus itu dimaknai dalam Jalan Salib melalui 14 perhentian, yaitu: 

Makna Doa Salam Maria

Doa Salam Maria adalah salah satu doa yang sering umat Katolik daraskan, tetapi seringkali umat Katolik sulit atau belum memahaminya. Syukur kepada Allah, Katekismus Gereja Katolik nomor 2676-2677 memberikan kita pemahaman mengenai Doa Salam Maria ini.

Salam Maria. Secara harfiah: "Bergembiralah, Maria". Salam malaikat Gabriel membuka doa Ave. Allah sendiri memberi salam kepada Maria melalui malaikat-Nya. Doa kita berani mengambil alih salam kepada Maria, dengan memandang hamba yang hina, seakan-akan dengan mata Allah Bdk. Luk 1:48. dan mengambil bagian dalam kegembiraan, yang Allah alami karena Maria Bdk. Zef 3:17b..

Senin, 04 Maret 2019

Doa Rosario


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Makna doa Rosario

Doa Rosario adalah doa renungan

Doa Rosario adalah doa renungan. Sambil mendaraskan doa Salam Maria berulang-ulang (10 kali) para pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario. Pemahaman dan praktik ini sangat ditekankan oleh sejumlah dokumen/pernyataan pimpinan Gereja:
1.    Doa rosario adalah salah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga. Rosario adalah doa renungan yang khas. (Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae no. 5)
2.    Doa Rosario adalah sarana yang paling efektif untuk mengembangkan diri di kalangan kaum beriman, suatu komitmen untuk merenungkan misteri Kristiani; ini sudah saya usulkan dalam surat Apostolik 

Doa Bapa Kami



(berdasarkan Mat 6:9-13)

Bapa Kami, yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu,
Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga
Berilah kami rejeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami
seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami
Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.

Bapa Kami

Bapa, atau “Abba” (lih. Mk 14:36, Rom 8:15; Gal 4:6) dalam bahasa Aramaic adalah panggilan yang erat seorang anak kepada ayahnya. Oleh kasih-Nya kepada kita, Yesus mengizinkan kita memanggil Allah sebagai Bapa kita, karena Yesus mengangkat kita menjadi saudara- saudari angkatNya. Ya, setiap kita mengucapkan kata “Bapa”, selayaknya kita mengingat bahwa kita ini telah diangkat oleh Allah Bapa menjadi anak-anak-Nya oleh jasa Kristus Tuhan kita. 

7 Sakramen


Sakramen

Sakramen adalah tanda rahmat keselamatan yang kelihatan, yang menghadirkan rahmat yang tidak kelihatan. Sakramen adalah kehadiran Allah dalam hidup manusia. Yesus Kristus adalah SAKRAMEN DASAR, karena seluruh hidup Yesus Kristus menghadirkan Allah kepada manusia. Rahmat dan kasih Allah menjadi nyata dalam diri Yesus Kristus.
Rahmat dalam sakramen hanya akan menjadi efektif jika penerima sakramen memiliki iman dan keadaan batin yang siap dalam pelaksanaannya. Ada 7 Sakramen dalam Gereja Katolik. Angka 7 sebagai simbol kesempurnaan kehadiran Allah di dunia. Kehadiran dalam seluruh dimensi dan siklus kehidupan manusia.

Sakramen Ekaristi


Sakramen Ekaristi

Dikatakan bahwa Ekaristi itu sakramen utama. Ini sesuai dengan ajaran Konsili Vatikan II, yang menyebut Ekaristi “sumber dan puncak seluruh hidup Kristiani” (LG 11; lih. SC 10; CD 30; AG 9); bahkan dikatakan bahwa “sakramen-sakramen lainnya berhubungan erat dengan Ekaristi dan terarah kepadanya” (PO 5; lih. DR 22). Maka dapat dikatakan bahwa perayaan Ekaristi itu pelaksanaan diri Gereja di bidang liturgis.
Konsili Vatikan II memakai suatu istilah Yunani kuno untuk Ekaristi, yakni synaxis(LG 11 dan 28; PO 5 dan 7). Kata Yunani itu berarti “kumpulan” atau “pertemuan”, sama dengan ekklesia (=Gereja). Tetapi itu tidak berarti bahwa perayaan Ekaristilah satu-satunya pertemuan Gereja. Di banyak tempat, bila tidak ada imam, umat berkumpul untuk ibadat sabda atau doa bersama yang lain. Di situ pun terlaksana kesatuan umat dalam Kristus, walaupun tidak dalam bentuk sakramen. Istilah “sumber dan puncak” yang dipakai Konsili Vatikan II dapat memberi kesan seolah-olah hanya umat yang merayakan Ekaristi sungguh umat Allah. Sabda Kristus, “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Mat 18:20).

Sakramen


Arti dan Makna Sakramen


Dalam uraian tentang kata “misteri”, dinyatakan bahwa rahasia keselamatan Allah ditampakkan Allah melalui peristiwa-peristiwa konkret di dalam dunia ini. Secara fundamental rahasia itu dinyatakan di dalam seluruh ciptaan melalui penciptaan dan secara paling sempurna dan lengkap di dalam peristiwa Yesus Kristus, yang dipratandai oleh sejarah Israel dan diteruskan melalui sejarah Gereja.
Gereja seluruhnya merupakan satu bagian dalam penampakan rahasia Allah di dalam dunia dan sejarah. Dengan kata lain, Gereja merupakan tanda. Di dalamnya rahasia keselamatan Allah menjadi nyata. Seturut seluruh struktur wahyu Allah, bahwa rahasia yang tersembunyi di dalam Allah ditampakkan di dalam dunia dan sejarah yang seolah-olah menjadi transparan terhadap rahasia Allah itu, sakramen bisa didefinisikan sebagai peristiwa konkret duniawi yang menandai, menampakkan, dan melaksanakan atau menyampaikan keselamatan Allah atau dengan lebih tepat Allah yang menyelamatkan. Dewasa ini tanda sakramental itu biasanya dijelaskan dengan menggunakan gagasan lambang atau simbol. Manusia merupakan roh yang membadan, sebab itu segala ekspresi roh manusiawi terjadi melalui badan. Nilai-nilai yang luhur atau yang paling rohani pun harus kita ungkapkan melalui badan, supaya nilai atau perasaan itu bisa disampaikan kepada orang lain. Pokoknya adalah suatu hukum manusiawi bahwa kita berkomunikasi melalui badan. Melalui tanda-tanda badaniah terungkaplah sesuatu yang lebih dalam daripada perbuatan-perbuatan konkret yaitu jiwa dan sikap rohani kita.

Puisi


KEPADA KAWAN
(Chairil Anwar)

Sebelum ajal mendekat dan menghianat

Mencengkam dari belakang ketika kita tidak melihat
Selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa

Belum bertugas kecewa dan gentar belum ada

Tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam
Layar merah berkibar hilang dalam kelam
Kawan, mari kita putuskan kini di sini
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri

Jadi

Agama yang diakui di Indonesia dan Tempat Ibadahnya

6 Agama yang diakui di Indonesia dan  Tempat Ibadahnya :

1. Agama Islam

tempat ibadah agama islamAgama Islam merupakan agama di Indonesia yang paling banyak penganutnya. Sebagian besar masyarakat di Indonesia pada berbagai wilayah yang tersebar merupakan umat muslim. Islam mulai menyebar dan masuk ke Indonesia adalah pada abad ke-13. Agama islam dapat tersebar di seluruh wilayah Indonesia tentunya atas peran dari beberapa tokoh pengembang agama Islam di Indonesia.

Tokoh-tokoh penyebar agama islam di Indonesia dikenal dengan sebutan Wali Songo, yaitu Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, 
Sunan Muria, dan Sunan Gunung Djati. Untuk tempat ibadahnya, agama islam memiliki tempat ibadah yang disebut Mesjid.

Toleransi Beragama

sumber :  https://www.youtube.com/watch?v=2L8UzqlSyi0